Lee Jae-yeong dan Lee Da-yeong, dua saudari kembar dari Korea Selatan, telah menjadi nama besar dalam dunia voli internasional. Lahir pada 15 Oktober 1996, keduanya tidak hanya dikenal karena bakat luar biasa mereka di lapangan, tetapi juga karena perjalanan karier yang penuh dengan lika-liku. Si kembar Lee telah membawa prestasi bagi tim nasional Korea Selatan, namun karier mereka juga diwarnai dengan kontroversi yang menarik perhatian publik.
Baca Juga : Liga Voli Korea: Kompetisi Bergengsi di Asia Timur
Awal Karier dan Kebangkitan
Lee Jae-yeong dan Lee Da-yeong mulai dikenal publik sejak masa sekolah menengah atas, ketika bakat mereka mulai mencuri perhatian. Keduanya adalah bagian penting dari tim voli sekolah mereka dan berhasil membawa sekolah mereka memenangkan berbagai kejuaraan. Talenta mereka dengan cepat menarik perhatian klub-klub voli profesional di Korea Selatan.
Keduanya bergabung dengan klub Heungkuk Life Insurance Pink Spiders di liga voli wanita Korea (V-League) dan segera menjadi pemain kunci. Dengan posisi Lee Jae-yeong sebagai spiker luar (outside hitter) dan Lee Da-yeong sebagai setter, mereka membantu klub mereka meraih berbagai kemenangan dan gelar juara. Kecepatan, kekuatan, dan kecerdasan taktis mereka di lapangan membuat mereka menjadi pemain yang ditakuti lawan.
Kontribusi untuk Tim Nasional
Si kembar Lee juga menjadi andalan tim nasional Korea Selatan. Mereka berpartisipasi dalam berbagai turnamen internasional, termasuk Kejuaraan Voli Dunia FIVB dan Asian Games. Keduanya memainkan peran penting dalam membantu Korea Selatan meraih medali perunggu di Asian Games 2014 dan memimpin tim ke tempat keempat yang mengesankan di Olimpiade Tokyo 2020.
Lee Jae-yeong dikenal dengan serangan kuatnya yang sering kali sulit diblok oleh lawan, sementara Lee Da-yeong diakui sebagai salah satu setter terbaik di Asia, mampu memberikan umpan-umpan presisi yang memungkinkan rekan setimnya mencetak poin dengan efektif.
Kontroversi dan Dampaknya
Meskipun prestasi mereka di lapangan luar biasa, karier si kembar Lee juga mengalami turbulensi akibat kontroversi di luar lapangan. Pada awal 2021, keduanya terlibat dalam skandal bullying saat masih di sekolah menengah, yang terungkap melalui media sosial. Tuduhan bahwa mereka telah melakukan intimidasi dan kekerasan terhadap rekan sekelas mereka saat di sekolah menggemparkan publik Korea Selatan.
Kontroversi ini mengakibatkan mereka diskors dari tim nasional dan klub mereka, Pink Spiders. Banyak pihak yang mendesak agar mereka tidak lagi bermain di liga profesional, dan reputasi mereka pun tercoreng. Setelah diskors, karier voli mereka di Korea Selatan tampak berada di ujung tanduk.
Karier Internasional dan Masa Depan
Namun, meskipun kontroversi tersebut, keduanya mencari peluang untuk melanjutkan karier mereka di luar negeri. Mereka menandatangani kontrak dengan klub voli Yunani, PAOK Thessaloniki, yang memberikan mereka kesempatan untuk bermain di liga Eropa. Keputusan ini menimbulkan berbagai reaksi, baik dari pendukung maupun kritikus mereka.
Di sisi lain, penggemar mereka berharap bahwa si kembar Lee dapat belajar dari pengalaman ini dan kembali ke performa terbaik mereka di masa depan. Meskipun skandal tersebut mencoreng nama baik mereka, banyak yang berharap mereka dapat menebus kesalahan dan kembali membuktikan bakat mereka di panggung internasional.
Warisan Si Kembar Lee
Terlepas dari kontroversi, Lee Jae-yeong dan Lee Da-yeong tetap merupakan ikon dalam dunia voli Korea Selatan. Bakat mereka di lapangan tidak diragukan lagi, dan kontribusi mereka dalam mengangkat prestasi voli Korea Selatan di kancah internasional telah diakui secara luas. Namun, perjalanan karier mereka juga menjadi pengingat akan pentingnya sikap dan perilaku di luar lapangan. Serta dampaknya terhadap karier seorang atlet.
Si kembar Lee masih memiliki peluang untuk menulis babak baru dalam karier mereka, baik di dalam maupun di luar Korea Selatan. Bagaimana mereka menangani tantangan ini akan menentukan warisan yang mereka tinggalkan dalam dunia olahraga. Apakah mereka akan dikenang sebagai bintang voli yang bersinar, atau sebagai contoh dari pentingnya tanggung jawab dan integritas? Hanya waktu yang akan menjawabnya.