Khabib Nurmagomedov adalah salah satu petarung seni bela diri campuran (MMA) paling dominan dalam sejarah Ultimate Fighting Championship (UFC). Lahir pada 20 September 1988 di Sildi, sebuah desa kecil di Dagestan, Rusia, Khabib dikenal dengan gaya bertarung yang agresif dan teknik grappling yang luar biasa. Dengan rekor tak terkalahkan 29-0 dalam karir profesionalnya, ia berhasil mengukuhkan namanya sebagai salah satu petarung terhebat sepanjang masa.
Baca Juga : Ronaldo Nazário: Legenda Sepak Bola Brasil yang Tak Terlupakan
Awal Karir dan Perjalanan Menuju UFC
Khabib tumbuh dalam keluarga yang sangat menghargai tradisi dan disiplin. Ayahnya, Abdulmanap Nurmagomedov, adalah seorang pelatih gulat yang dihormati dan memainkan peran penting dalam membentuk karir Khabib sejak usia dini. Sejak kecil, Khabib sudah dilatih dalam berbagai disiplin ilmu bela diri, termasuk judo, sambo, dan gulat. Pengalamannya ini menjadi fondasi kuat bagi gaya bertarungnya yang dikenal tak tertandingi di atas oktagon.
Pada tahun 2008, Khabib memulai karir profesionalnya di MMA dan dengan cepat menarik perhatian banyak orang dengan kemampuan dominannya di atas matras. Setelah meraih beberapa kemenangan di berbagai ajang MMA di Rusia dan Ukraina, ia akhirnya dikontrak oleh UFC pada tahun 2012. Debutnya di UFC ditandai dengan kemenangan melawan Kamal Shalorus melalui submission, yang langsung menunjukkan potensi besar yang dimilikinya.
Dominasi di Divisi Ringan UFC
Di UFC, Khabib dengan cepat menjadi ancaman bagi para petarung lain di divisi ringan (lightweight). Dengan kombinasi gulat yang superior, ground and pound yang brutal, serta stamina yang tak kenal lelah, ia terus meraih kemenangan demi kemenangan. Salah satu ciri khas Khabib adalah kemampuannya untuk mengendalikan lawan di atas matras, memaksa mereka ke posisi yang tidak menguntungkan, dan akhirnya menghancurkan semangat mereka sebelum mengakhiri pertarungan.
Khabib mencapai puncak karirnya ketika ia merebut gelar juara dunia UFC Lightweight pada 7 April 2018, setelah mengalahkan Al Iaquinta. Kemenangan ini menjadikannya petarung pertama asal Rusia yang berhasil memenangkan gelar UFC. Gelar ini semakin mengukuhkan statusnya sebagai salah satu petarung terbaik di dunia.
Pertarungan Bersejarah Melawan Conor McGregor
Salah satu momen paling ikonik dalam karir Khabib adalah pertarungannya melawan Conor McGregor pada 6 Oktober 2018. Pertarungan ini menjadi salah satu yang paling dinantikan dalam sejarah UFC, mengingat rivalitas dan ketegangan yang terjadi antara kedua petarung sebelum pertandingan. Khabib berhasil mengalahkan McGregor melalui submission di ronde keempat, dalam pertarungan yang penuh dengan intensitas dan drama, baik di dalam maupun di luar oktagon.
Kemenangan tersebut semakin memperkuat dominasi Khabib di UFC dan menjadikannya pahlawan nasional di Rusia. Namun, insiden pasca-pertarungan, di mana Khabib melompati oktagon untuk menyerang salah satu anggota tim McGregor, menjadi kontroversi besar. Meski demikian, hal ini tidak mengurangi prestasi dan warisan yang ia tinggalkan di dunia MMA.
Pensiun Tak Terkalahkan
Setelah mempertahankan gelarnya beberapa kali, termasuk kemenangan dominan melawan Dustin Poirier dan Justin Gaethje, Khabib mengumumkan pensiunnya dari dunia MMA pada 24 Oktober 2020, setelah kemenangan melawan Gaethje. Keputusan ini dibuat sebagai penghormatan kepada ayahnya yang meninggal pada Juli 2020. Khabib menyatakan bahwa ia berjanji kepada ibunya untuk tidak bertarung lagi setelah kepergian sang ayah, yang juga merupakan pelatih utamanya.
Pensiun dengan rekor sempurna 29-0, Khabib meninggalkan warisan yang luar biasa di dunia MMA. Banyak yang menganggapnya sebagai salah satu petarung terbesar sepanjang masa, tidak hanya karena rekornya yang tak terkalahkan, tetapi juga karena etos kerja, dedikasi, dan nilai-nilai yang ia bawa ke dalam olahraga.
Warisan dan Kehidupan Setelah MMA
Setelah pensiun, Khabib tidak sepenuhnya meninggalkan dunia MMA. Ia terlibat dalam pelatihan dan manajemen petarung-petarung muda dari Dagestan dan Rusia, membantu mereka menggapai mimpi di dunia MMA. Ia juga terjun ke dunia bisnis, termasuk menjadi presiden dari promosi MMA-nya sendiri, Eagle Fighting Championship (EFC), yang bertujuan untuk memberikan platform bagi petarung-petarung baru dari seluruh dunia.
Khabib juga dikenal sebagai sosok yang sangat religius dan sering berbicara tentang pentingnya nilai-nilai moral dan spiritual dalam hidupnya. Ia terus menjadi panutan bagi banyak orang, baik di dalam maupun di luar dunia olahraga, dengan menunjukkan bahwa kesuksesan bisa diraih melalui kerja keras, disiplin, dan integritas.
Kesimpulan
Khabib Nurmagomedov adalah lebih dari sekadar petarung MMA; ia adalah ikon global yang telah menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia. Dengan rekor tak terkalahkan dan sikap rendah hati. Khabib telah meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam sejarah UFC dan olahraga bela diri. Warisannya akan terus hidup, baik melalui prestasinya di oktagon maupun melalui kontribusinya dalam membimbing generasi petarung berikutnya.