Kareem Abdul-Jabbar adalah salah satu pemain basket terbesar dalam sejarah NBA. Dikenal dengan tinggi badannya yang luar biasa dan kemampuan mencetak poin yang fenomenal, Abdul-Jabbar tidak hanya meninggalkan jejak di dunia olahraga. Tetapi juga dalam budaya populer dan perjuangan sosial. Dengan karier yang mencakup dua dekade dan warisan yang melampaui lapangan basket, Abdul-Jabbar adalah sosok yang patut dikenang.
Baca Juga : Magic Johnson: Legenda Bola Basket yang Mengubah Permainan
Awal Karier dan Perjalanan di NCAA
Lahir dengan nama Ferdinand Lewis Alcindor Jr. pada 16 April 1947 di New York City, Abdul-Jabbar mulai menunjukkan bakat luar biasa dalam basket sejak usia muda. Setelah bersekolah di Power Memorial Academy di Manhattan, ia melanjutkan kariernya di University of California, Los Angeles (UCLA), di bawah asuhan pelatih legendaris John Wooden.
Di UCLA, Abdul-Jabbar (yang saat itu masih menggunakan nama Lew Alcindor) memimpin tim untuk meraih tiga gelar juara NCAA berturut-turut dari 1967 hingga 1969. Prestasinya di tingkat perguruan tinggi sangat mengesankan, dengan berbagai rekor yang ia pecahkan dan penghargaan yang ia terima.
Karier Profesional di NBA
Setelah menyelesaikan karier kuliahnya. Abdul-Jabbar terpilih sebagai pilihan pertama dalam NBA Draft 1969 oleh Milwaukee Bucks. Di musim debutnya. Ia langsung menunjukkan kualitasnya dengan mencetak rata-rata 28,8 poin per pertandingan dan memenangkan penghargaan Rookie of the Year.
Bersama Lakers, ia memenangkan lima gelar NBA, menjadikannya total enam gelar juara NBA sepanjang kariernya. Ia dikenal karena kemampuannya yang luar biasa dalam mencetak poin, terutama melalui “skyhook,” sebuah tembakan khas yang hampir tidak bisa dihentikan oleh lawan.
Prestasi dan Rekor
Kareem Abdul-Jabbar pensiun pada tahun 1989 dengan catatan yang luar biasa. Ia adalah pencetak poin terbanyak dalam sejarah NBA dengan 38.387 poin, rekor yang bertahan hingga bertahun-tahun setelah pensiunnya. Selain itu, ia juga memenangkan enam penghargaan NBA MVP (Most Valuable Player), yang merupakan rekor terbanyak hingga saat ini.
Selain pencapaian individual, Abdul-Jabbar dikenal sebagai pemimpin di lapangan dan bagian integral dari “Showtime Lakers” yang mendominasi era 1980-an. Bersama Magic Johnson, ia membawa Lakers menjadi salah satu tim paling sukses dan populer dalam sejarah NBA.
Warisan di Luar Lapangan
Di luar lapangan, Abdul-Jabbar adalah sosok yang berpengaruh dalam berbagai bidang, termasuk aktivisme sosial dan budaya. Ia vokal dalam mendukung hak-hak sipil dan berbicara tentang isu-isu sosial yang penting. Dalam dunia sastra, ia juga menulis beberapa buku, termasuk otobiografi dan karya tentang sejarah serta masyarakat.
Sebagai seorang Muslim Amerika, Abdul-Jabbar sering menjadi suara penting dalam dialog tentang agama, ras, dan identitas di Amerika Serikat. Pengaruhnya melampaui dunia olahraga, menjadikannya figur yang dihormati di berbagai kalangan.
Pengakuan dan Penghormatan
Setelah pensiun, Kareem Abdul-Jabbar terus diakui atas kontribusinya terhadap olahraga dan masyarakat. Pada tahun 1995, ia dilantik ke dalam Naismith Memorial Basketball Hall of Fame. Ia juga dianugerahi Presidential Medal of Freedom oleh Presiden Barack Obama pada tahun 2016, penghargaan sipil tertinggi di Amerika Serikat, sebagai pengakuan atas jasa-jasanya.
Kesimpulan
Kareem Abdul-Jabbar adalah lebih dari sekadar pemain basket legendaris; ia adalah ikon budaya dan pejuang sosial. Dengan warisan yang mencakup rekor yang tak terhitung jumlahnya, pengaruh yang mendalam di dalam dan di luar lapangan, Abdul-Jabbar akan selalu dikenang sebagai salah satu tokoh paling penting dalam sejarah NBA dan masyarakat Amerika. Karier dan kehidupannya menjadi inspirasi bagi banyak orang, baik sebagai atlet maupun sebagai individu yang berkomitmen untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.